“Kang saya bingung banget kenapa jualan nasi goreng saya cuma dilewatin pelanggan, padahal saya jualannya itu di pusat keramain Kota Ungaran. Sekarang ini tambah seret saja.”

“Waktu itu setiap hari jualan dari siang sampe tengah malam saya hanya mengantongi laba kurang dari 100rb. Padahal sebelumnya lapak saya ini bisa dibilang paling ramai. Laba bersih bisa sampe 500rb per harinya” Ungkap salah satu klien saya sedih saat menyambangi kantor praktik saya di Kudus, Jawa Tengah.

Ia melanjutkan, saking kepepet untuk kebutuhan sehari-hari, ia akhirnya nekad mengambil utang di rentenir. Niatnya untuk nambah modal usaha, tapi nyatanya bunganya semakin berbunga karena pada waktu jatuh tempo dia tidak mampu membayarnya.

“Kalau pinjam ke tempat lain, urusan bertele-tele. Sebaliknya, uang cepat cair kalo minjem ke rentenir, kang. Masih tanda tanya banget kang kenapa lapak sepi banget, drastis bedanya sama pesaing nasi goreng yang baru buka”

Di tengah kondisinya yang kalut itu, ia pun curhat ke tetangganya. Kebetulan tetangganya ternyata sering mampir ke daerah tempatnya berjualan sekadar mampir beli makanan setelah pulang kerja.

“Saking penasarannya, saya tanya sama tetangga yang sering main ke daerah tempat saya jualan. Saya bilang, kok tidak pernah mampir sekadar nyapa apa gimana. Saya sangat kaget mendengar jawabannya, katanya dia malah heran kok warung saya nggak pernah buka, padahal dia pengen mampir.”

“Bagaimana bisa tidak buka, jelas-jelas tiap hari saya jualan bahkan sampai rela ngutang ke rentenir buat memperbaiki tampilan warung saya.”

Di situlah saya mulai tahu apa penyebab warung pak Marno sepi pembeli meski lapak-lapak yang sama-sama jual nasi goreng selalu ramai. Ternyata warung Pak Marno kena guna-guna. Pelakunya salah satu pemilik kedai makanan di sana yang khawatir rezekinya terancam.

Bukan tanpa alasan saya mengatakan ini. Karena sebelumnya Pak Marno bilang usahanya sangat ramai dan secara mendadak jadi sepi dalam hitungan hari. Orang-orang yang lalu lalang juga sama sekali tidak melihat bahkan melirik warungnya barang sedetik. Sebagai gantinya, warung nasi goreng sejenis jadi lebih ramai dari biasanya.