Muslim WAJIB Kaya, Makanya Cari REZEKI Sebanyak-banyaknya – Kamu ingat bagaimana doa Abu Bakar?
“Ya Allah, jadikanlah dunia di tanganku dan akhirat di hatiku (Abu Bakar Ash-shiddiq)”. Itulah penggalan doa Abu Bakar yang bisa memberi pelajaran tentang bagaimana cara terindah menghadapi dunia. Makna pertama, kita harus bisa mengendalikan dunia, jangan sampai sebaliknya justru kita yang dikendalikan oleh dunia (Nafsu).
Lalu kenapa akhirat di hatiku? Itu perlambang kewaspadaan, jangan sampai dunia masuk ke dalam hatinya. Abu Bakar sadar bahwa kekayaan yang ditumpuk takkan pernah memuliakan pemiliknya.
“Kang, kan Allah sendiri yang menakdirkan kita kaya atau miskin, kalo takdirnya memang miskin mau gimana lagi?â€
Nah, ini yang perlu kita luruskan bersama. Banyak yang menganggap takdir itu sebagai “kepasrahan” istilahnya, mau gimana lagi?
Menurut kalian, apakah adil tidak jika kekayaan dihadiahkan pada orang yang pasrah dan tidak berbuat apapun atau bekerja keras untuk mendapatkannya? Tidak perlu bertanya pun, nurani kita dengan spontan memiliki jawaban yang selaras : “TIDAK!”.
Bahkan kisah-kisah orang sukses pun selalu bercerita tentang perjuangan dan kerja kerasnya untuk mencapai kesuksesan. Apa ada orang sukses yang BERHASIL karena tidur-tiduran sepanjang hari?
Manusia sangat mungkin untuk beralih dari takdir yang satu ke takdir yang lain. Orang Islam wajib bekerja keras dan kaya, agar kita bisa membangun ribuan masjid. Membantu fakir miskin, membangun pesantren untuk penghafal Al-qur’an.
Bagaimana, sudah siap untuk kaya?